Berdasarkanhasil yang diperoleh dari pemeriksaan Arsen (As) pada udang didapatkan kadar Arsen yaitu 0 mg/l atau setara dengan 0 mg/kg. Menurut PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor HK..4011 batas maksimum cemaran logam berat dalam makanan pada udang yaitu 1,0 mg/kg. Larutanalkali kaustik panas bereaksi dengan aluminium membentuk aluminat dan gas hidrogen. Aluminium dengan kanfigurasi elektronik [10Ne] 3s2 3p1 dikenal mempunyai tingkat oksidasi +3 dalam senyawanya. Logam aluminium tahan terhadap korosi udara karena reaksi antara logam aluminium dengan oksigen membentuk lapisan nonpori dan membungkus 1Laporan Kimia Anorganik KI-3131 REAKSI-REAKSI LOGAM TRANSISI DAN SENYAWANYA Nama : Kartika Trianita NIM : Tanggal Perc Home; Add Document LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN V (STOIKIOMETRI KOMPLEKS AMMIN-TEMBAGA (II)) LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI ALUMINIUM . LAPORAN PRAKTIKUM. : Histoteknik Dengankata lain, campuran adalah suatu zat yang terbuat dari gabungan dua atau lebih zat yang berbeda tanpa melalui reaksi kimia. Gabungan zat-zat ini bisa berupa senyawa dengan senyawa, unsur dengan unsur, atau senyawa dengan unsur. Namun, zat tersebut tidak dapat bersatu secara kimiawi karena masih mempertahankan sifat aslinya. PelatAluminium 1 cm x 5 cm (di amplas) kemudian di rendam ke acetone 5 detik 2. Dibilas dengan air mengalir dan direndam dengan etanol 95% 3. Dikeringkan dengan oven selama 3 menit Tahapan Anodasi 1. Menyiapkan larutan asam Sulfat (H2SO4) 10% sebanyak 500 mL 2. Menyusun rangkaian alat sel elektrokimia: Kutub (+) ke anoda aluminium Laporanpraktikum Pembuatan Larutan. sulfat dan garam sulfat yang berasal dari logam alkali, dapat bergabung membentuk garam rangkap. Contoh senyawanya adalah (NH 4) 2 Fe(SO 4) 2.6H 2 O senyawa ini sekitar 10% serta sedikit senyawa sulfur, fosfor, aluminium dan mangan. Besi dapat pula dimagnetkan. [5] Endapan pasir besi , dapat . Asalamualaikum Aku akan ngeshare laporan hasil praktikum kimia anorganik dengan judul praktikum Aluminium dan senyawa-senyawanya. Sebenarnya diakun academiaedu ku, aku udah ngeshare beberapa laporan praktikum, tapi di academiaedu setauku kalu mau download harus bikin akun. Jadi aku posting lagi aja disini. Semasa kuliah dulu, masa-masa struggle tapi berkesan, tugas yang gak abis-abis, banyak kegiatan, jauh dari ortu, capek sih tapi bersyukur bisa dikasih kesempatan seperti itu. So bagi dedek-dedek emes yang mampir ke blog ini nyari laporan praktikum, I know lah gimana pusingnya kalian. Yaah siapa tau postingan ini bisa mebantu walau sedikit, bagi yang mebutuhkan referensi saat membuat laporan paktikum kimia anorganik. Karena dulu aku juga dapet banyak referensi kemudian diolah sendiri, nah jadilah lapoan ini. So kenepa engga dishare aja, kan bisa lebih bermanfaat, daripada dilaptop kelamaan nanti jamuran. link nya ada dibawah ini Semoga bermanfaat, jika berkenan bisa tolong tinggalkan jejak di kolom komen ya. Thankyou Wasalamualaikum Download Free DOCXDownload Free PDFAluminium dan SenyawanyaAluminium dan SenyawanyaAluminium dan SenyawanyaAluminium dan SenyawanyaUlfa FadilaLaporan Kimia Anorganik 1Related PapersPERCOBAAN VI Judul Percobaan ALUMINIUM DANUmi FadilahView PDFlaporan kimia anorganikMuhammad Ildafmengetahui senyawa apa saja yang termasuk senyawa kovalen dengan melihat pembelokkan arah aliran cairan, mendekati atau menjauhi penggarisView PDFlaporan praktikum alumuniumsiti fatimahaView PDFLAPORAN RESMINofera Ayu HapsariView PDFLaporan Akhir Praktikum Kimia Analit Semester 2Firmansyah FirmansyahView Triyana, PDFPUSAT PERBUKUANGraha HandyCraftChemistry book for High studentView PDFLAPORAN ANORGANIK INauval FadillahView PDFAnorganik 1Nauval Fadillahini adalah laporan kami selama semester 3. silahkan di baca dan semoga dapat memberikan refrensiView PDFAnorganik IIgumale fanjiView PDF I. Judul Alumunium II. Tanggal Percobaan Rabu, 28 Oktober 2015 III. Tanggal Selesai Percobaan Rabu, 28 Oktober 2015 IV. Tujuan Percobaan Mempelajari sifat-sifat aluminium dan senyawanya V. Dasar Teori Aluminium ialah unsur kimia dengan lambang Al dan nomor atomnya 13. Logam aluminium tahan terhadap korosi udara, karena reaksi antara logam aluminium dengan oksigen udara menghasilkan oksidanya, Al2O3, yang membentuk lapisan nonpori dan membungkus permukaan logam hingga tidak terjadi reaksi lanjut. Lapisan dengan ketebalan 10-4 -10-6 mm sudah mencegah terjadinya kontak lanjut permukaan logam dengan oksigen. Hal ini dapat terjadi karena ion oksigen mempunyai jari-jari ionic 124 pm tidak jauh berbeda dari jari-jari metalik atom aluminium 143 pm. Akibatya, kemasan permukaan hampir tidak berubah, karena jari-jari ion alumunium 68 pm tepat menempati rongga-rongga struktur permukaan oksida. Aluminium murni adalah logam berwarna putih keperakan dengan banyak karakteristik yang diinginkan. Aluminium ringan, tidak beracun sebagai logam, nonmagnetik dan tidak memercik. Aluminium sangat lunak dan kurang keras. Aluminium adalah logam aktif seperti yang ditunjukkan pada harga potensial reduksinya dan tidak ditemukan dalam bentuk unsur di alam. Aluminium adalah unsur ketiga terbanyak dalam kulit bumi, tetapi tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas. Walaupun senyawa aluminium ditemukan paling banyak di alam, selama bertahun-tahun tidak ditemukan cara yang ekonomis untuk memperoleh logam aluminium dari senyawanya . Aluminium merupakan reduktor yang kuat dalam deret volta, yang dapat dioksidasi oleh logam yang bertindak sebagai oksidator kuat. Logam aluminium dapat melepuh dan mengalami korosi akibat dari pengoksidasian oleh logam-logam yang terletak dibawahnya. Dengan kata lain, logam aluminium dapat memiliki sifat yang reaktif. Sebagai contoh, jika setetes merkuriumINitrat ditaruh diatas permukaan aluminium yang bersih maka akan terbentuk aluminium amalgam, kemudian ion-ion aluminium melarut. Ditunjukkan oleh reaksi 3Hg22+ + 2Al  2Al3+ + 6Hg↓ Aluminium yang larut dalam amalgam tersebut dioksidasikan oleh oksigen dari udara, dan terbentuklah endapan aluminium oksida yang bervolume besar. Merkurium yang tersisa nantinya akan membentuk lagi sejumlah amalgam dengan aluminium, yang nantinya akan dioksidasikan lagi dan sejumlah besar aluminium akan terkorosikan. Satu-satunya oksida aluminium adalah alumina, Al2O3. Meskipun demikian, kesederhanaan ini diimbangi dengan adanya bahan-bahan polimorf dan terhidrat yang sifatnya bergantung kepada kondisi pembuatannya. Terdapat dua bentuk anhidrat, Al2O3 yaitu α – Al2O3 dan γ – Al2O3. α – Al2O3 stabil pada suhu tinggi dan juga metastabil tidak terhingga pada suhu rendah. Ia terdapat di alam sebagai mineral korundum dan dapat dibuat dengan pemanasan γ – Al2O3 atau oksida anhidrat apapun di atas 1000oC. γ – Al2O3 diperoleh dengan dehidrasi oksida terhidrat pada suhu rendah ~450oC. α – Al2O3 keras dan tahan terhadap hidrasi dan penyerangan asam, sedangkan γ – Al2O3 mudah menyerap air dan larut dalam asam. Alumina yang digunakan untuk kromatografi dan diatur kondisinya untuk berbagai kereaktifan adalah γ – Al2O3. Adapun sifat-sifat alumunium 1. Sifat kimia Aluminium mempunyai nomor atom 13, dan massa atom relatif 26,98. Aluminium juga bersifat amfoter. Ini dapat ditunjukkan pada reaksi sebagai berikut a. Al2O3 + 3H2SO4  Al2SO43 + 3H2O b. Al2O3 + 6NaOH  2Na3AlO2 + 6H2O Adapun sifat fisikanya sebagai berikut Reaksi – reaksi ion Al33+dalam air Bila garam aluminium dilarutkan ke dalam air, ion Al3+ mengalami hidroksi. Al3+ + H2 [AlH2O6]3+ Ion hesa aquao aluminium III / Al3+aq Oleh karena kerapatan ion sangat besar maka ion ini dapat menarik elektron dalam ikatan OH- dari air dekatnya, sehingga air merupakan donor proton. [ AlH2O6]3+ + H2O [AlH2O5OH2+] + H3O Oleh karena itu larutan garam Al3+ bersifat asam, asam-asam asetat. Jika basa yang lebih kuat dari air seperti S2- dan CO22- ditambahkan pada larutan aluminium, ion H+ akan dilepaskan dari [ AlH2O6]3+ . [AlH2O6]3+ + 3 S- [AlH2O3OH3] + 2 H2S Reaksi yang mirip terjadi jika basa kuat seperti NaOH aq ditambahkan pada larutan garam Al. [AlH2O6]3+ + 3OH- aq [AlH2O3OH3] + H2O3 Dengan NaOH aq berlebih endapan akan melarut. [AlH2O3OH3] s + OH- [AlH2O3OH3] + H2O Meskipun tidak tepat, reaksi antara ion aluminium dengan NaOH , baisanya aq ditulis sebagai berikut Al3+ aq + 3OH- aq AlOH3 s + OH- aq AlOH3 s AlOH4- aq Larutan jenuh Aluminium hidroksida seperti halnya aluminium oksida adalah amfoter, melarut dalam basa membenttuk aluminat dan dalam asam membentuk garam Aluminium. Sesuai dengan harga potensial elektrodanya -1,66 V dapat diramal bahwa aluminium lebih reaktif dari seng dan logam ini mudah bereaksi denga oksigen, melarut dalam asam encer dan membebaskan hidrogen. Meskipun tidak terlihat denga jelas, sebenarnya aluminium bereaksi dengan oksigen. Namun, setiap permukaan aluminium yang baru segera dilapisi oleh aluminium oksida sangat tipis. Lapisan oksida yang hanya setebal 104 m sangat keras, stabil dan tidak berpori iti melindungi aluminium dari reaksi dengan oksigen sehingga terhalang dari oksida selanjutnya. Beberapa senyawa aluminium Aluminium oksida Al2O3 Aluminium oksida dengan asam klorida menghasilkan reaksi yang baik,akantetapi dengan asam nitrat tidak bereaksi karena kuatnya ikatan pembentukan aluminium oksida Al2O3 juga besar,399 itu aluminium dapat dipakai untuk mereduksi oksida-oksida logam dapat direduksi oleh aluminium dengan membebaskan banyak kalor 2Alp+ 3/2 O2g→ Al2O3 + 399 kkal Fe2O3p→ 2 Fep+ 3/2 O2g - 197 kkal -2Alp+ Fe2O3 → 2 Fep+ Al2O3g + 202 kkal Kalor yang dibebaskan cukup banyak untuk melebur hasil – hasil reaksinya,besi dan aluminium ini bias menghasilkan suhu sampai termit ini dipakai untuk mengelas besi dan bom karena stabilitasnya aluminium oksida,logam ini dapat dipakai untuk mereduksi oksida – oksida logam lainnya,misalnya magnesium oksida dan dengan karbon atau hidrogen menghasilkan logam – logam yang tercampur dengan karbida dan – kadang aluminium digunakan untuk mereduksi. Aluminium Klorida AlCl3 Dalam rumus AlCl3 orbital 3s dan 3p dari atom Al terhibridisasi. Tiga dari orbital hibrid ini diisi pasangan elektron masing-masing satu elektron dari tiga atom klor dan tiga dari atom Al, orbital keempat kosong, karena itu senyawa ini dapat bersifat sebagai asam Lewis. Pada dimer Al2Cl6 atom Al dalam unit AlCl3 memperoleh oktet dengan memakai bersama satu pasang elektron yang disumbangkan oleh atom Cl dari unit AlCl3 lainnya. AlCl6 dapat berdisosiasi menjadi AlCl3. AlCl6↔2 AlCl3 Aluminium klorida dalam air akan terhidrolisis menurut reaksi Al3+aq+ 3 H2Ol↔ AlOH3s+ 3H+aq Aluminium Sulfat Al2SO43 Aluminium sulfat digunakan dalam industri kertas dan karton. Kegunaan lain adalah sebagai pengolahan cair dan penjernihan air minum. Larutan berair yang mengandung jumlah molar yang sama dari Al2SO43 dan K2SO4 mengkristal sebagai kalium aluminium sulfat dengan rumus KAlSO 4 H2O. Garam ini dikenal dengan alum atau tawas. Aluminium Hidrida AlH3 Aluminium hidrida atau AlH3 bersifat sebagai asam Lewis. AlH3 + H+ → AlH4+ Salah satu senyawa yang penting dan banyak digunakan sebagai reduksi agen adalah LiAlH4. Senyawa ini dalam air akan terhidrolisis menurut reaksi AlH4+ + 4H2O → AlOH3 + 4H2 + OHLarutan garam – garam aluminium seperti AlCl 3 atau Al2SO43bersifat asam karena hidrolisa Al3+ + H2O → AlOH2++ H+ Pada penambahan alkali,akan terbentuk endapan putih Al3++ 3OH- →AlOH3 Atau AlH2O63++ 3OH-→ AlOH3H2O3+ 3H2O Penambahan garam sulfida atau karbonat juga memberikan endapan AlOH 3 oleh karena larutan garam – garam tersebut bersifat AlOH3 akan larut dengan pengambahan basa berlebih atau penambahan asam karena bersifat amfoter. Penambahan basa AlOH3p+ OH-↔ AlOH4Atau AlOH3H2O3p+ OH-↔ AlOH4H2O-+ H2O Penambahan asam AlOH3p+ 3H+↔Al3++ 3H2O AlOH3H2O3p + 3H+↔AlH2O63+ Aluminium hidroksida banyak dipakai sebagai mordan,yaitu pengikat zat warna pada kain.  Reaksi dengan udara Aluminium tidak bereaksi dengan udara kering, tetapi dengan udara lembab akan terbentuk semacam lapisan tipis oksida pada bagian permukaan. Pembakaran dengan oksigen menghasilkan cahaya kilap. 4 Als + 3O2g  2Al2O3  Reaksi dengan air Aluminium murni bereraksi dengan air murni, tetapi tidak dapat terkorosi bila air mengandung garam. Dengan air mendidih, aluminium mengalami penguraian dengan membebaskan hidrogen. 2Al s + 6H2Ol  2 AlOH3 + 3 H2g  Reaksi dengan alkali. Aluminium melarutkan soda NaOH dengan membebaskan gas hydrogen dan terbentuk aluminat larutan. 2 Als + 2 NaOHaq + 2 H2Ol  2 Na[AlOH4]aq + 3H2g  Reaksi dengan asam. Aluminium larut dalam HCl dan H2SO4 pekat dengan membebaskan hidrogen. 2Als + 6 HClaq  2 AlCl3 aq+ 3H2 g 2 Als + 6 H2SO4aq  Al2SO43aq+3SO2g +6H2Ol  Reaksi dengan halogen. Serbuk halus aluminium dapat berikatan dengan halogen bila dilewarkan padanya. 2 Als + 3 Cl2g  2 AlCl3  Ion aluminium dalam larutan Dua faktor yang harus dipertimbangkan untuk menilai kelarutan senyawa aluminium dalam air adalah kecilnya ukuran dan tingginya muatan ion Al 3+ dan tingginya energi hidrasi -4613 kJ/mol. Jika Al 3+ bergabung dengan anion kecil bermuatan tinggi, tingginya energi kisi yang dihasilkan pada padatannya menyebabkan senyawa ini sukar larut dalam air. Contohnya Al 2O3. AlCl3 , AlBr3, AlI3, memiliki sifat kovalen. Senyawa- senyawa tersebut sangat larut dalam air. Aluminium adalah tervalen dalam senyawa-senyawanya. Ion-ion aluminium membentuk garam-garam yang tak berwarna dengan anion-anion yang tak berwarna. Halida, nitrat, dan sulfatnya larut dalam air. Larutan ini memperlihatkan reaksi asam karena hidrolisis.  Alumunium dan Hidrogen Klorida HgCl2 + Al2O3 2 AlCl3 + 3HgO HgCl2 dapat memebersihkan lapisan permukaan aluminium foil secara, efektif karena HgCl2 tersebut dapat melepaskan lapiasan oksida dari aluminium sesuai dengan reaksi diatas. VI. Alat dan Bahan Alat 1. Cawan porselin 1 buah 2. Pipet tetes secukupnya 3. Corong gelas 1 buah 4. Tabung reaksi 7 buah 5. Gelas kimia 1 buah 6. Gelas ukur 1 buah 7. Kaki tiga 1 buah 8. Kasa 1 buah 9. Pembakar spiritus 1 buah Bahan 1. Larutan NaOH 0,1 M 2. Larutan NaOH 1 M 3. Larutan HgCl2 0,1 M 4. Larutan HCl 0,1 M 5. Larutan NH42 S 6. Larutan Na2CO3 0,1 M 7. Larutan Al2SO43 0,1 M 8. Lempeng Al 9. Kertas lakmus 10. Kapas 11. Kertas saring VII. Alur Kerja . Mengetahui sifat-sifat aluminium Sepotong kecil lempeng aluminium Dicelupkan sebentar kedalam tabung reaksi yang berisi NaOH sampai timbul gas Dicuci dengan air Digosok-gosokkan dengan kapas yang telah dibasahi dengan HgCl2 Dibiarkan beberapa menit sampai kering Hasil Pengamatan Reaksi 2Als + 2NaOHaq 2Als + 3HgCl2aq 2Na[AlOH4]aq +3H2g 2AlCl3s + 3Hgs 2. Mengetahui sifat-sifat aluminium Aluminium Dipotong menjadi bagian kecil Dimasukkan dalam 3 tabung reaksi Tabung I Berisi larutan NaOH 0,1 M Tabung I Berisi larutan Na2CO3 0,1 M Diamati Diamati Tabung I Berisi larutan HCl 0,1 M Diamati Hasil pengamatan Hasil pengamatan Hasil pengamatan Reaksi 2Als + 2NaOHaq + 6H2Ol 2Na[AlOH4]aq +3H2g 2Als + Na2CO3aq + 7H2Ol 2Na[AlOH4]aq +CO2g + 6H+aq 3. Mengetahui sifat-sifat senyawa aluminium Larutan tawas atau Larutan Al2SO43 Diuji dengan kertas lakmus merah Hasil Pengamatan Reaksi Al2SO43aq + 6H2Ol 2AlOH3s + 3H2SO4aq 4. Mengetahui sifat-sifat senyawa aluminium 1mL larutan tawas atau Larutan Al2SO43 + larutan NaOH 0,1 M tetes demi tetes Terbentuk endapan + larutan NaOH 0,1 M tetes demi tetes Endapan larut + ditetesi larutan HCl 0,1 M hingga tidak terjadi perubahan Hasil Pengamatan Reaksi Al2SO43aq + NaOHaq AlOH3s + NaOHaq Na[AlOH4]aq + HClaq Al2SO43aq + HClaq AlOH3s + Na2SO4aq Na[AlOH4]aq NaClaq + AlOH3s + H2Ol AlCl3aq + H2Ol 5. Mengetahui sifat-sifat senyawa aluminium 1mL larutan tawas atau Larutan Al2SO43 + sedikit larutan NH42S Disaring Residu Filtrat Dicuci dengan air panas yang banyak Dipindahkan kedalam tabung reaksi dengan menggunakan sedikit air + larutan NaOH sampai endapan larut Hasil pengamatan Reaksi Al2SO43aq + 3NH42Saq + 6H2Ol 2AlOH3s + 3NH42SO4aq + 3H2Sg AlOH3s + NaOHaq Na[AlOH4]aq VIII. Hasil Pengamatan N o Alur kerja 1 Mengetahui sifat-sifat senyawa aluminium Sepotong kecil lempeng Aluminium Dicelupkan tabung reaksi yang berisi NaOH 1M sampai timbul gas Dicuci dengan air Digosok-gosok dengan kapas yang dibasahi HgCl2aq Dibiarkan beberapa menit sampai kering Diamati perubahan yang terjadi Dicatat hasil pengamatannya Hasil pengamatan Hasil pengamatan sebelum - Lempeng Al= abu-abu - NaOH 1 M= tak berwarna - HgCl2 = tak berwarna - Aquades= taak berwarna - Kapas= putih sesudah Als + NaOH aq= timbul gelembung Al dibasahi HgCl2=menjai rapuh setelah beberapa waktu mengalami korosi Dugaan/reaksi Simpulan 2Als + 2NaOHaq + Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa logam Al reaktif jika bereaksi dengan basa menghasilkan H2. Jika direaksikan dengan HgCl2 membentuk AlCl3 yang rapuh menjadi serbuk Hal ini sesuai dengan teori. 6H2Ol  2Na[AlOH4] aq + 3H2↑g 2Als + 3HgCl2aq  2AlCl3aq + 3Hg↓s 2 . Mengetahui sifat-sifat senyawa aluminium Aluminium Dipotong menjadi bagian kecil Dimasukkan dalam 3 tabung reaksi Tabung I Tabung I Tabung I Berisi larutan NaOH Berisi 0,1 larutan M Na2CO3Berisi 0,1 Mlarutan HCl 0,1 M - NaOH 1 M= tak berwarna - HCl= tak berwarna - Na2CO3= tak berwarna - Na2CO3 dipanaskan= tak berwarna - Tb 1 = timbul gelembung ++ - Tb 2= timbul gelembung + - Tb 3= tidakada gelembung Tabung 1 2Als + 2NaOHaq + 6H2Ol  2Na[AlOH4]aq + 3H2↑g Tabung 2 4Al s + 2Na2CO3 aq + 7H2O g  4NaAlOH2 aq + 3H2g + CO2 ↑g Diamati Diamati Diamati Hasil pengamatan Hasil pengamatan Hasil pengamatan Tabung 3 2Als + 6HClaq  tidak bereaksi - Al semakin reaktif pada suasana basa. - Tingkat kereaktifan basa>garam →asam Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui jika Al bereaksi dengan basa atau garam basa tapi tidak bereaksi dengan asam. Kereaktifan Tb 1> Tb 2→ Tb 3 Hal ini sesuai dengan teori - Larutan 3 Mengetahui sifat-sifat senyawa aluminium Larutan Al2SO43 Diuji dengan kertas lakmus merah Diamati dan dicatat perubahannya Al2SO43 tak berwarna - Kertas lakmus= merah - Al2SO43 diuji dengan kertas lakmus merah tidak mengalami perubahan warna Al2SO43 tidak mengubah warna kertas lakmus merah. Hasil pengamatan Hasil pengamatan Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa Al2SO43 bersifat asam ditandai dengan tidak berubahnya kertas lakmus merah. Hal ini sesuai dengan teori. 4 Mengetahui sifat-sifat senyawa aluminium 1mL larutan tawas atau Larutan Al2SO43 + larutan NaOH 0,1 M tetes demi tetes Terbentuk endapan + larutan NaOH 0,1 M tetes demi tetes Endapan larut + ditetesi larutan HCl 0,1 M hingga tidak terjadi perubahan Hasil Pengamatan - Larutan NaOH = tak berwarna - Larutan HCl= tak berwarna - Larutan Al2SO43 tak berwarna - Al2SO43 + NaOH pada tetesan ke-100 mulai keruh - Tetesan ke 200 jernih kembali - Al2SO43 + NaOH + HCl tetesan ke 20 jernih kembali Al2SO43aq + 6NaOHaq  2AlOH3↓s + 3Na2SO4aq AlOH3s + NaOHaq  Na[AlOH4]aq Na[AlOH4]aq + HClaq  AlOH3↓s + NaClaq + H2Ol AlOH3s + HClaq  Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa Al bersifat amfoter, dapat membentuk endapan pada penambahan sedikit asam atau basa dan membentuk larutan pada asam/basa berlebih. AlCl3aq + 3H2Ol IX. Pembahasan Percobaan 1 Percobaan ke pertama ini bertujuan untuk mengetahui sifat dari aluminium dengan menambahkan reagen seperti NaOH dan HgCl2. Dalam percobaan ini, langkah pertama yang dilakukan adalah mengambil sepotong kecil lempeng aluminium yang berwarna abu-abu, kemudian memasukkan lempeng tersebut ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan NaOH 2M. Secara teori, jika logam aluminium direaksikan dengan hidroksida alkali akan terbentuk larutan tetra hidroksoaluminat kompleks dan gas hidrogen. Aluminium dapat membentuk senyawa kompleks yaitu natrium tetrahidroksoaluminat yang jernih tak berwarna. Aluminium adalah tervalen dalam senyawa-senyawanya. Ion-ion aluminium membentuk garam-garam yang tak berwarna dengan anion-anion yang tak berwarna. Syarat untuk membentuk senyawa kompleks yaitu 1. Ukuran atom kecil 2. Muatannya besar 3. Adanya orbital kosong pada energi rendah untuk membentuk ikatan. Aluminium mempunyai salah satu syarat untuk membentuk senyawa kompleks yaitu ion Aluminium memiliki muatan yang besar yaitu +3. Ion Al3+ mempunyai gaya tarik terhadap elektron yang cenderung besar sehingga ketika unsur lain menyumbangkan satu elektron atau lebih untuk berikatan dengan ion aluminium, maka elektron tersebut mudah untuk diikat oleh ion aluminium karena ion aluminium memilki konfigurasi yang kurang stabil. Sehingga ion Al3+ yang mampu untuk menarik elektron dari unsur lain tersebut menyebabkan aluminium yang termasuk unsur golongan utama dapat membentuk senyawa kompleks. Sesuai dengan hasil percobaan kami, dimana tidak terbentuk endapan saat lempeng aluminium ditambahkan NaOH yang menandakan terbentuknya suatu kompleks tetra hidroksoaluminat tersebut. Selain itu pada percobaan ini timbul gelembung-gelembung gas diatas lempeng aluminium yang menandakan terbentuknya gas H2 seperti disebutkan pada teori. Reaksi lempeng aluminium dengan larutan NaOH 2M ditunjukkan sebagai berikut Als + 2NaOHaq + 6H2Oaq → 2Na[AlOH4]aq + 3H2g Tetrahidroksoaluminat Langkah selanjutnya adalah mengambil lempeng aluminium yang berada didalam tabung reaksi lalu dicuci dengan air untuk menetralkan sisa NaOH yang masih menempel pada lempeng aluminum. Fungsi pencucian dengan menggunakan air yaitu agar sisa-sisa NaOH benar-benar hilang. Selanjutnya menyiapkan sedikit kapas yang sebelumnya telah dibasahi larutan HgCl2 0,1 M. Kapas tersebut lalu digosok-gosokkan pada lempeng aluminium yang telah dicuci dengan air tadi. Secara teori akan terbentuk amalgam aluminium dan ion-ion aluminium melarut seperti persamaan reaksi berikut Als + HgCl2aq → AlCl3aq + Hgs HgCl2 berfungsi sebagai zat pengoksidasi dalam percobaan ini. Persamaan reaksinya sebagai berikut Al3+aq+ O2g → Al2O3s Merkurium Hg yang tersisa [Als + HgCl 2aq → AlCl3aq + Hgs ] akan membentuk lagi sejumlah amalgam dengan aluminium yang akan dioksidasikan kembali, maka sejumlah besar aluminium akan terkorosikan sehingga menjadi rapuh. Berikut gambar alumunium setelah didiamkan diudara terbuka beberapa waktu. Setelah langkah diatas, lempeng aluminium dibiarkan sampai kering, maka lempeng aluminium berwarna putih namun tidak mengkilat karena lapisannya telah terkelupas oleh HgCl2. Percobaan 2 Percobaan kedua bertujuan untuk mengetahui sifat aluminium jika direaksikan dengan asam kuat, basa kuat dan garam basa. Percobaan ini dilakukan dengan cara menyiapkan 3 lempeng kecil aluminium kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berturut-turut berisi basa kuat NaOH, garam basa Na2CO3, dan asam kuat HCl. Berdasarkan teori, lempeng aluminium akan membentuk senyawa kompleks tetrahidroksoaluminat dan gas hidrogen jika direaksikan dengan hidroksida alkali. Hal tersebut sesuai dengan hasil percobaan kami, dimana dihasilkan gelembung-gelembung gas ++ yang dideteksi merupakan gas hidrogen H2. Tidak terbentuknya endapan menandakan bahwa terbentuk kompleks hidroksoaluminat [AlOH4]- yang berwujud larutan tidak berwarna. Reaksi aluminium dengan NaOH ditunjukkan sebagai berikut Als + 2NaOHaq + 6H2Oaq → 2Na[AlOH4]aq + 3H2g Tetrahidroksoaluminat Langkah kedua adalah mereaksikan lempeng aluminium dengan garam basa Na2CO3. Secara teori akan dihasilkan gas CO2 dan asam H+ dari penguraian larutan Na2CO3. Hal tersebut sesuai dengan hasil percobaan kami, dimana dihasilkan gelembung-gelembung gas+ diatas lempeng aluminium yang diketahui merupakan gas CO2 yang dihasilkan. Tidak terbentuknya endapan menandakan bahwa terbentuk kompleks hidroksoaluminat [AlOH4]- yang berwujud larutan tidak berwarna. Karena direaksikan dengan suatu garam basa, maka untuk menetralkan muatan dihasilkan suatu asam. Reaksi aluminium dengan suatu garam basa ditunjukkan sebagai berikut 2Als + Na2CO3aq + 7H2Ol → 2Na[AlOH4]aq + CO2g + 6H+ aq Langkah ketiga adalah mereaksikan lempeng aluminium dengan asam kuat, yaitu HCl. Secara teori, asam klorida yang direaksikan dengan aluminium tidak akan melarutkan aluminium. Hal tersebut sesuai dengan hasil percobaan kami, dimana tidak dihasilkan gelembung-gelembung gas. Tidak terbentuknya endapan menandakan bahwa terbentuk Al3+ dan Cl- atau senyawa AlCl3 yang berwujud larutan tidak berwarna. Dari 3 langkah percobaan tersebut, maka dapat diketahui bahwa aluminium reaktif terhadap basa,garam basa tetapi tidak bereaksi dengan asam. Kereaktifan Tb 1>Tb 2>Tb 3 hal ini sesuai dengan teori. Percobaan 3 Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui sifat larutan senyawa aluminium. Langkah yang dilakukan pada percobaan ini yaitu dengan memasukkan larutan Al2SO43 0,1 M tidak berwarna ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan aquades dan diuji dengan kertas lakmus berwarna merah. Hasil yang didapatkan pada saat uji kertas lakmus berwarna merah tidak berubah warna. Hal tersebut dikarenakan Al2SO43 merupakan garam yang bersifat asam karena terbentuk dari basa lemah dan asam kuat yaitu basa lemah AlOH3 dan asam kuat H2SO4. Dan dapat disimpulkan hasil uji kertas lakmus menunjukkan larutan tawas AlOH3 bersifat asam. Reaksi yang terjadi pada percobaan ini adalah Al2SO43aq+ 6H2Ol → 2AlOH3s+ 3H2SO4aq Percobaan 4 Pada percobaan 4 ini bertujuan untuk menguji sifat amfoter larutan ammonium hidroksida. Pada teori Aluminium hidroksida merupakan zat amfoter dimana mampu melangsungkan reaksi netralisasi baik dengan asam atau dengan basa lebih tepatnya, baik dengan ion hidrogen maupun ion hidroksil. Langkah yang dilakukan yaitu dengan mereaksikannya dengan NaOH dan HCl. 1 mL larutan Al 2SO43 0,1 M dimasukkan tabung reaksi kemudian ditambah NaOH 0,1 M tetes demi tetes sampai terjadi endapan dan larutan menjadi keruh dan terbentuk endapan pada saat tetesan NaOH 200 . Reaksinya adalah Al2SO43aq + NaOHaq  Na2SO4aq + AlOH3s Setelah terbentuk endapan AlOH3, ke dalam larutan terus ditetesi dengan NaOH tetes demi tetes sampai endapan larut kembali, pada tetesan ke 200 AlOH3 larut kembali. Hal ini menandakan bahwa endapan yang terbentuk telah larut kembali. Reaksi ini merupakan reaksi bolak-balik sehingga apabila ditambahkan larutan yang sangat basa atau larutan basa berlebih, maka hidroksida yang diendapan dapat melarut lagi. Endapan ini larut kembali karena terbantuknya senyawa kompleks Na[AlOH4] yang jernih dan tidak berwarna. Reaksi yang terjadi adalah AlOH3s+ NaOHaq Na[AlOH4]aq Dalam reaksi ini aluminium hidroksida bersifat sebagai asam sehingga dapat bereaksi dengan larutan basa yaitu NaOH. Larutan Na[AlOH 4] yang terbentuk kemudian ditambah dengan HCl 1 M tetes demi tetes sampai terbentuk endapan kembali. Larutan menjadi keruh dan terdapat endapan setelah tetesan HCl yang ke 5. Endapan ini merupakan endapan AlOH3 yang kembali mengendap karena penambahan HCl menyebabkan larutan tepat jenuh.. Reaksi yang terjadi adalah Na[AlOH4]aq + HClaq  AlOH3s + NaClaq + H2Ol Setelah terbentuk endapan, ditambahkan lagi larutan HCl tetes demi tetes sampai endapan melarut kembali. Larutan menjadi jernih dan endapan melarut pada tetesan HCl yang ke 20. Endapan melarut dan membentuk senyawa yang terjadi adalah Al2SO43 + NaOH + HCl tetesan ke 20 jernih kembali AlOH3s+ HClaq  AlCl3aq + H2Ol Dalam reaksi ini aluminium hidroksida bersifat sebagai basa sehingga dapat bereaksi dengan larutan asam yaitu HCl. X. Simpulan Berdasarkan hasil praktikum pada percobaan pertama, dapat diketahui bahwa logam Al reaktif jika bereaksi terhadap basa menghasilkan H 2. Jika direaksikan dengan HgCl2 membentuk AlCl3 yang rapuh menjadi serbuk karena mengalami korosi.. Untuk percobaan kedua, untuk membuktikan bahwa Al bereaksi dengan basa atau garam basa tapi tidak bereaksi dengan asam, hal ini terbukti ditandai dengan ada tidaknya gelembung saat direaksikan. Berdasarkan percobaan ketiga dapat diketahui bahwa alumunium bersifat asam ditandai dengan tidak berubahnya kertas lakmus merah yang dicelupkan dalam larutan Al2SO43. Berdasarkan percobaan keempat dapat diketahui bahwa Al bersifat amfoter, dapat membentuk endapan pada penambahan sedikit asam atau basa dan membentuk larutan pada asam/basa berlebih. XI. Jawaban Pertanyaan 1. Terangkan sifat amfoter aluminium berdasarkan percobaan yang anda lakukan! Jawaban AlOH3 merupakan basa yang sangat lemahsekaligusasam yang sangat lemah karena sukar larut dalam air Ksp = 2 x 10-32 mol4/L4. Karena AlOH3 dapat bersifat asam dan basa, maka disebut juga sebagai zat amfoter. Sifat asam basa AlOH3 dapat disimak dari reaksi asam basanya berikut AlOH3asam+NaOH basa  NaAlOH4 AlOH3basa+ 3HCl asam  AlCl3+ 3H2O Senyawa aluminium memiliki sifat amfoter, seperti dibuktikan dalam percobaan ke empat, yakni mereaksikan Al2SO43 dengan basa kuat dan asam kuat. Senyawa aluminium ini dikatakan bersifat amfoter karena dapat bertindak sebagai asam ketika bereaksi dengan basa kuat yakni NaOH dan dapat bertindak sebagai basa ketika bereaksi dengan Asam kuat yakni HCl. Jika senyawa aluminium direaksikan dengan basa penambahan NaOH maka senyawa aluminium bersifat asam. Hal ini ditunjukkan dengan penambahan basa dapat membuat larutan membentuk endapan namun pada penambahan basa berlebih dapat membuat endapan menjadi larut sempurna di semua bagian. Jika senyawa aluminium direaksikan dengan asam Penambahan HCl maka senyawa aluminium bersifat basa. Hal ini ditunjukkan dengan penambahan asam dapat membuat larutan membentuk endapan namun pada penambahan asam berlebih dapat membuat endapan menjadi larut sempurna di semua bagian. Sifat amfoter dari senyawa aluminium ini dipengaruhi oleh sifat zat yang direaksikan dengan aluminium. 2. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan-percobaan tersebut! Jawaban Percobaan 1 2Als + 2NaOHaq + 6 H2O Na[AlOH4]aq + 3 H2g 2Als + 3HgCl2aq2AlCl3 + 3Hgs Percobaan 2 2Als + 2NaOHaq + 6 H2Ol2 Na[AlOH4]aq + 3 H2g 4 Als + 2Na2CO3aq + 3O2g 4Na[AlOH4]aq + 2 CO2 g 2 Als + 6 HClaq  2AlCl3aq + 3H2 g Percobaan 3 Al2SO43s + 3H2Ol2Al2O3 aq + 3H2SO4aq Percobaan 4 Al2SO43 aq + 6 NaOH aq 2AlOH3 s + 3 Na2SO4aq AlOH3 s + NaOH aq  NaAlOH4aq Na[AlOH4]aq + HClaq  AlOH3 s +H2Ol + NaClaq AlOH3 s +HClaq AlCl3aq + H2Ol Percobaan 5 AlSO43 aq + 3NH42Saq + 6 H2Ol 2 AlOH3 s + 3 H2Sg +3 NH42SO4 aq AlOH3 s + NaOH aq NaAlOH4 aq 3. Jelaskan kegunaan aluminium! Jawaban a. Penghantar listrik dan panas yang baik walaupun tidak sebaik tembaga. Karena memiliki daya hantar listrik yang baik ini aluminiumdigunakan pada kabel listrik menggantikan tembaga yang harganya lebih mahal. b. Mempunyai warna yang stabil seolah-olah tidak berkarat. Hal ini disebabkan aluminium sangat cepat bereaksi dengan dengan oksigen yang terdapat di udara menghasilkan aluminium oksida. Oksida yang terbentuk tidak mudah terkelupas sehingga dapat melindungi permukaan aluminium yang ada dibagian bawah agar tidak terjadi oksidai berlanjut. Selain berupa lapisan tipis, oksida yang terbentuk merupakan lapisan tembus cahaya sehingga aluminium seolah-olah tidak berubah tetap mengkilat. c. Permukaannya tidak perlu di cat karena sudah cukup bagus dan menarik. d. Serbuk aluminium yang sangat halus tampak mengkilat seperti logam aslinya sehingga sering dicampur pada minyak cat vernis menghasilkan cat metalik yang harganya relatif labih mahal dibanding cat biasa. Cat-cat metalik kebanyakan digunakan pada barang-barang mewah, karena dengan penambahan aluminium, cat dapat memantulkan cahaya yang lebih banyak. e. Tidak bereaksi dengan asam atau bahan kimia lain yang terdapat dalam bahan makanan. Oleh karena itu aluminium banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan alat-alat rumah tangga misanya panci. Dan aluminium dijadikan kertas aluminium yang sangat tipis yang digunakan sebagai pembungkus rokok, gula, bumbu masak dan beberapa keperluan lain. f. Paduan 95% aluminium dengan 5% unsur lain seperti Cu, Mg, dan Mn dapat digunakan menggantikan fungsi besi walaupun tidak sekuat besi. Misalnya dalam pembuatan bingkai pintu dan jendela. XII. Daftar Pustaka Lee, J. D. .1979. Concise Inorganik Chemistry .London University and Professional Division. Muchlis, dkk. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II. Surabaya Jurusan Kimia Unesa. Mohsin, Yulianto. 2006. Aluminium. online Diakses pada 3 November 2015 pukul WIB Sugiyarto, Kristian H. 2004. Common Textbook Kimia Anorganik I. Yogyakarta UNY Press. Svehla, G. .1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta Media Pusaka. Laporan Praktikum Alumunium .online diakses pada 3 November 2014 pukul WIB LAMPIRAN GAMBAR PRAKTIKUM ALUMUNIUM No . 1. gambar keterangan warna dimasukkan NaOH ke dalam tabung reaksi yang berisi lempeng Al NaOHtak berwarna Terbentuk gelembung → Lempeng diolesi larutan HgCl2 Alumunium mengalami korosi 2. Dimasukkan lempeng Al dalam 3 tabung reaksi 3. Tb 1+ NaOH Warna tak berwarna Tb 2 + Na2CO3 panas Warna tak berwarna Tb 3+ HCl Dibndingkan ketiga tabung Tb 1 ada gelembung ++ Tb 2 ada gelembung + Tb 3 tidak ada gelembung Disiapkan larutan Al2SO4 Al2SO4 tak berwarna larutan Al2SO4 diuji dengn kertas lakmus merah Lakmus merah tetap merah Dimasukkan larutan Al2SO43 dalam tabung reaksi 4. larutan Al2SO43 + NaOH → larutan Al2SO43 + NaOHjernih 0% found this document useful 0 votes20 views7 pagesDescriptionlaporan praktikum kimia anorganikOriginal TitleALUMINIUM DAN SENYAWANYACopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes20 views7 pagesAluminium Dan SenyawanyaOriginal TitleALUMINIUM DAN SENYAWANYAJump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. 0% found this document useful 0 votes368 views21 pagesDescriptionmengenai bagaimana sifat dari logam aluminium dalam asam dan dalama basa serta membandingkannya dengan logam Mg. dan juga membandingkan bagaimana sifat keasaman dan kebasaan dari kedua logam tersebutCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes368 views21 pagesLap. Aluminium Dan Senyawanya SelesaiDescriptionmengenai bagaimana sifat dari logam aluminium dalam asam dan dalama basa serta membandingkannya dengan logam Mg. dan juga membandingkan bagaimana sifat keasaman dan kebasaan dari kedua logam…Full description

laporan praktikum aluminium dan senyawanya