Jenisjenis masalah kesulitan belajar siswa, faktor penyebab dan cara mengatasinya 1. Masalah Internal • Disleksia Apa itu Disleksia? Disleksia merupakan salah satu jenis gangguan belajar yang bisa dialami oleh siapa saja dimana seseorang akan kesulitan untuk membaca ataupun menulis. Sehinggamengonsumsi alkohol dan zat kimia terlarang pada ibu yang sedang hamil dengan kadar rendah akan berisiko anak memiliki gangguan atau kesulitan belajar. Konsumsi alkohol dan zat kimia terlarang pada tingkat tinggi akan berisiko anak akan mengalami retardasi mental. 5. Kelahiran premature FaktorIntern yang membuat siswa terkendala dalam belajar antara lain: faktor biologis, kesehatan, faktor Psikologis, Intelegensi, perhatian, minat, bakat, emosi. Sedangkan faktor ekstern yang mengganggu siswa dalam belajar meliputi lingkungan, faktor suasana rumah, faktor ekonomi keluarga, faktor Lingkungan Sekolah, faktor lingkungan Masyarakat. MemahamiApa Itu Slow Learner, Ciri-ciri, dan Cara Mengatasinya. Slow learner adalah anak-anak yang kecerdasannya di bawah rata-rata. Penyebabnya beragam, seperti faktor keturunan hingga trauma psikis. Untuk mengatasinya, orangtua bisa mencoba permainan kreatif dalam belajar hingga melibatkan teman-temannya. 3.67. Adabeberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesulitan belajar pada peserta didik diantaranya; 1. faktor Internal 1) Tidak senang mencatat pelajaran yang telah di tulis oleh guru di papan tulis maupun perintah guru saat mendikte materi pelajaran. Faktorinternal ialah faktor penyebab kesulitan belajar siswa yang berasal dari dalam diri individualnya. Kesulitan dalam memahami pelajaran tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti rendahkan konsentrasi belajar, gangguan kesehatan, kelainan penglihatan, kelainan pendengaran dan lain-lain. Faktor Eksternal . Jenis-jenis masalah kesulitan belajar siswa, faktor penyebab dan cara mengatasinya belajar bisa dialami oleh siapa saja, khususnya bagi siswa dan siswi di sekolah. Ada berbagai faktor penyebab yang membuat anak anak sulit untuk berkonsentrasi pada saat belajar baik masalah internal atau juga eksternal. Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Hal ini penting untuk diperhatikan supaya tidak mengganggu perkembangan belajar anak sesuai dengan belajar bisa terlihat dengan jelas ketika siswa dan siswi tidak mampu memahami materi pembelajaran atau praktik dengan baik, hasil pencapaian belajar yang masih kurang, serta kurang menikmati proses belajar baik disekolah maupun dirumah. Masalah kesulitan belajar ini bisa terjadi tidak hanya disekolah melainkan juga kesulitan dalam belajar tidak segera diatasi, maka sampai seterusnya anak tidak akan bisa mencapai hasil prestasi pendidikan yang memuaskan, bahkan akan berdampak pada tingkat pendidikan selanjutnya yang lebih tinggi dimana ia tidak bisa beradaptasi dengan teori pembelajaran yang diberikan oleh bapak atau ibu guru. Oleh sebab itu mari identifikasi jenis jenis masalah kesulitan belajar siswa, mencari faktor penyebabnya lalu cara mengatasinya sesuai dengan masalahnya tersebut. Silahkan simak pembahasan berikut masalah kesulitan belajar siswa, faktor penyebab dan cara mengatasinya1. Masalah Internal• DisleksiaApa itu Disleksia? Disleksia merupakan salah satu jenis gangguan belajar yang bisa dialami oleh siapa saja dimana seseorang akan kesulitan untuk membaca ataupun menulis. Anak dengan Disleksia akan merasa kesulitan dalam hal merangkai huruf menjadi kata, lalu kata menjadi kalimat sampai dengan kalimat menjadi tersebut dapat terlihat juga pada saat berbicara, dimana anak akan susah dalam mencari kata atau istilah yang sesuai dengan maksudnya. Anak dengan gangguan belajar jenis Disleksia biasanya memiliki kemampuan dalam hal memahami konteks bacaan yang rendah serta tata Bahasa yang kurang baik.• DisgrafiaSelanjutnya ada jenis kesulitan belajar yang dinamakan Disgrafia. Disgrafia sendiri merupakan jenis gangguan belajar yang membuat anak kesulitan dalam hal menulis. Biasanya anak dalam kondisi ini akan memiliki tulisan tangan yang jelek, kurang dalam mengeja serta kesulitan untuk menuliskan apa yang ia rasakan atau sesuatu yang ingin diungkapkan.• DispraksiaBerbeda dengan kedua gangguan diatas, Dispraksia merupakan kesulitan belajar anak yang ditandai dengan adanya gangguan pada kemampuan motoriknya. Kemampuan motorik rendah tersebut akan membuat anak mengalami kesusahan dalam mengordinasikan angota tubuhnya atau melakukan pergerakan satu ciri yang dapat orang tua amati dari anak anak dengan kesulitan Dispraksia adalah anak sering menabrak atau membentur orang lain atau benda diam. Dalam hal ini anak juga akan merasakan kesulitan belajar seperti belajar menulis, berbicara, mengetik dan lain lain.• DiskalkuliaDiskalkulia membuat anak kesulitan dalam memahami konsep matematika atau hal hal yang berhubungan dengan menghitung. Namun, gangguan ini pada setiap orang berbeda beda. Misalnya saat di sekolah dasar awal, kondisi ini membuat anak sulit dalam mengenali angka bahkan belajar berhitung. Seiring bertambahnya usia nya, gangguan tersebut biisa terlihat jelas saat ia sulit memecahkan hitungan dan menghafalkan perkalian.• Auditory processing disorderKalau yang satu ini merupakan kondisi dimana adanya kelainan otak untuk memproses suara. Nah, yang dimaksud bukanlah gangguan pendengaran, melainkan kelainan untuk memahami suara orang lain. Misalnya seorang yang mengalami Auditory processing disorder akan sulit membedakan satu suara dengan suara lainnya. Bahkan mereka juga akan kesulitan dalam mengikuti perintah suara maupun mengingat hal yang didengar.• Visual processing disorderVisual processing disorder adalah kesulitan dalam membedakan dua objek yang memiliki bentuk yyang mirip. Anak juga sulit dalam mengordinasikan tangan dan mata mereka secara bersamaan. Ya dengan kata lain pengidap Visual processing disorder akan kesulitan dalam meninterpretasikan informasi Mengatasinya Mendeteksi kesulitan belajar anak seperti yang dipaparkan diatas mungkin tidak mudah. Sebab gejala yang muncul bisa jadi umum dan tidak khas. Belum lagi anak yang sudah cukup besar, mungkin malu untuk mengakui bahwa ia memiliki masalah gangguan belajar dan menyembunyikan kesulitannya tersebut. Meskipun demikian, baik orang tua maupun tenaga pengajar guru disekolah perlu berdiskusi terkait kemampuan belajar tersebut. Orang tua bisa berkonsultasi dengan ahli tumbuh kembang anak, psikiater atau psokolog untuk mengetahui kondisi gangguan belajar anak dan melakukan cara untuk siswa memiliki kesulitan belajar tersebut, dokter biasanya akan menyarankan beberapa langkah untuk merawat anak supaya bisa perlahan lahan mengatasi kesulitan belajarnya sebagai berikut TerapiTerapi bisa dilakukan untuk membantu dalam hal meningkatkan kemampuan motorik anak atau siswa dengan kesulitan belajar. Misalnya mereka bisa belajar menulis dengan baik sesuai dengan kondisi nya tersebut melalui terapi okupasi. Ada juga terapi wicara yang membantu anak dengan kesulitan untuk berbicara atau sulit untuk merangkai kata kata yang beberapa kasus, dokter akan meresepkan obat yang berfungsi untuk meredakan depresi ataupun gangguan kecenasan yang dapat dirasakan anak pada saat sedang belajar. Misalnya siswa dengan kesulitan belajar dan ADHD maka akan mendapatkan obat khusus yang membantunya untuk bisa berkonsentrasi di bantuan belajarAnak dengan berbagai kesulitan yang sudah kita bahas sebelumnya perlu mendapatkan bantuan belajar tambahan dari guru maupun orang tua. Misalnya dengan menyediakan guru les yang sudah berpengalaman dan terlatih untuk mengajar anak dengan kesulitan belajar. Di sekolah umum tidak jarang, adanya kerjasama antara guru dan orang tua. Misalnya anak ditempatkan di tempat duduk yang memudahkannya untuk bertanya dan memahami materi, serta guru bisa memberikan tugas sesuai dengan Masalah EksternalTidak hanya hal hal diatas yang dapat membuat anak atau siswa kesulitan dalam belajar, ada masalah internal tentu juga ada masalah eksternal atau masalah dari luar seperti lingkungan. Beberapa masalah eksternal yang membuat siswa sulit belajar adalah cara mengajar guru yang sulit dipahami, bahan ajar yang terbatas, tugas yang terlalu banyak, kurang berpartisipasi dalam belajar yang tidak nyaman atau bahkan bisa juga masalah hubungannya dengan orang lain. Seperti masalah keluarga, orang tuanya dirumah atau dengan teman temannya disekolah yang membuatnya tidak konsentrasi belajar. Jika hal demikian yang terjadi perlu dilakukan evaluasi terkait faktor penyebab kesulitan dalam belajar hal yang bisa dilakukan guru dan orang tua adalah menggunakan prior knowledge, selalu evaluasi, ajak siswa dalam berpartisipasi secara aktif, hindari memberi tugas yang terlalu banyak, mengajarkan cara membuat catatan, pendekatan personal, membentuk kelompok belajar, membuat bentuk dialog interaktif antara guru dan siswa, membuat lingkungan belajar yang nyaman dan lain diatas adalah informasi terbaru yang mengulas terkait jenis jenis masalah kesulitan belajar siswa, faktor penyebab dan cara mengatasinya secara lengkap. Tidak hanya guru yang bertanggung jawab dalam membantu anak mengatasi kesulitan belajarnya, melainkan orang tua juga bertanggung jawab untuk membimbing anak khususnya pada saat dirumah sebagai pendidikan yang anak anak itu berbeda, ada yang mandiri dan bisa menyelesaikan masalah mereka sendiri dalam hal proses belajar. Namun yang lain lagi tidak bisa menangani kesulitan belajar sendiri. Disinilah peran orang tua dan guru untuk mengarahkan anak anak supaya mampu menganalisis kesulitan belajar mereka dan mengatasinya serta coba memberikan materi pembelajaran dengan cara yang lebih mudah. Semoga bermanfaat. Kesulitan Belajar Siswa Faktor dan Cara Mengatasinya Terlengkap – Pada dasarnya kepuasan dalam memperoeh kinerja akademik atau academic performance pada setiap siswa dapat dicapai dengan peluang yang sama. Tetapi faktanya dalam diri setiap siswa terlihat jelas terdapat perbedaan dalam kehidupan sehari hari. Contohnya latar belakang keluarga, kemampuan intelektual, pendekatan belajar, kemampuan fisik maupun kebiasaan yang terkadang dapat sangat mencolok diantara para siswa lainnya. Kesulitan belajar ini dapat diatasi dengan beberapa cara. Lantas bagaimana cara mengatasi kesulitan belajar pada siswa? Apa saja jenis jenis kesulitan belajar pada siswa? inilah pertanyaan yang sering diajukan oleh wali murid. Untuk menjawab segala problematika tersebut maka kita harus mengerti terlebih dahulu apa itu kesulitan belajar. Langkah Langkah Mengatasi Kesulitan Belajar Pada Siswa Pada dasarnya penyelenggara pendidikan di sekolah hanya difokuskan pada siswa yang kemampuannya rata-rata. Maka dari itu anak yang kurang atau lebih kemampuannya akan sedikit terabaikan. Untuk itu siswa yang termasuk dalam kategori “diluar rata rata” seperti kurang pandai dan sangat pandai menjadi kekurangan kesempatan dalam mengembangkan kemampuan sesuai dengan potensinya. Hal inilah yang dimaksud dengan kesulitan belajar. Kesulitan belajar sendiri tidak hanya ditujukan kepada kemampuan siswa yang rata rata saja. Tetapi juga siswa yang memiliki kemampuan rendah ataupun tinggi. Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang faktor penyebab kesulitan belajar siswa dan cara mengatasi kesulitan belajar pada siswa terlengkap. Untuk lebih jelasnya dapat anda simak di bawah ini. Kesulitan Belajar Siswa Faktor dan Cara Mengatasinya Terlengkap Para peserta didik memang lumrah jika mengalami kesulitan belajar. Kesulitan siswa ini sering terdapat dalam penerimaan pembelajaran di sekolah. Bahkan faktor penyebab kesulitan belajar siswa menyebabkan peserta didik kurang bisa menyerap dan mencerna informasi belajar yang disampaikan oleh guru. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan kemajuan belajar anak menjadi terhambat. Maka dari itu diusahakan agar masalah tersebut dapat dipecahkan. Sampai pada akhirnya terdapat beberapa cara mengatasi kesulitan belajar pada siswa. Tindakan tersebut efektif untuk dilakukan oleh orang tua di rumah maupun guru ketika berada di sekolah. Langkah langkah seperti ini dapat kita tempuh sebagai wujud kerjasama dan kepedulian dalam pendidikan anak. Baca juga 20+ Contoh Perubahan Sosial Budaya Beserta Penjelasan Pengertian kesulitan belajar siswa ialah sebuah indikasi yang terlihat pada peserta didik dimana prestasi belajarnya menjadi di bawah norma atau lebih rendah dibandingkan ketetapan yang ada. Adapula yang mengartikan kesulitan belajar peserta didik sebagai sebuah gangguan dalam proses psikologis dasar baik satu atau lebih yang meliputi penggunaan dan pemahaman bahasa tulisan atau ajaran. Di bawah ini terdapat pembahasan mengenai faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa, jenis jenis kesulitan belajar pada siswa dan cara mengatasi kesulitan belajar pada siswa. Berikut penjelasan selengkapnya Jenis Kesulitan Belajar Siswa Gangguan atau kesulian belajar pada seorang anak yang berkembang dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis. Adapun beberapa jenis kesulitan belajar pada peserta didik yaitu meliputi Kesulitan belajar akademis seperti kesulitan berhitung, membaca, dan menulis. Kesulitan belajar simbolik yaitu anak yang mempunyai ketidakmampuan dalam mencerna sebuah objek. Meskipun anak tersebut tidak mempunyai kelainan organ tubuh. Kesulitan belajar non simbolik yaitu anak yang mempunyai ketidakmampuan dalam mencerna pelajaran. Hal ini dikareakan anak tersebut kesullitan dalam mengulang kembali apa yang telah diajarkan. Kesulitan belajar sosial emosional ialah ketidakmampuan yang berasal dari emosi dalam diri dan lingkungan di sekitar anak tersebut. Kesulitan belajar siswa dapat diketahui melalui beberapa gejala yang timbul. Gejala inilah yang nantinya menjadi indikasi tertentu apakah anak tersebut bermasalah dalam belajar ataupun tidak. Cotohnya anak yang kesulitan dalam menuntaskan beberapa materi atau semua materi mata pelajaran. Alhasil prestasi belajar siswa menjadi kurang memuaskan. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa Faktor penyebab kesulitan belajar peserta didik biasanya dapat di bagi menjadi dua yakni faktor eksternal dan faktor internal. Berikut penjelasan mengenai masing masing faktornya Baca juga Pengertian Subordinasi Dalam Hukum, Jenis Jenis dan Contohnya Faktor Internal Faktor internal ialah faktor penyebab kesulitan belajar siswa yang berasal dari dalam diri individualnya. Kesulitan dalam memahami pelajaran tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti rendahkan konsentrasi belajar, gangguan kesehatan, kelainan penglihatan, kelainan pendengaran dan lain-lain. Faktor Eksternal Faktor eksternal ialah faktor penyebab kesulitan belajar siswa yang berasal dari luar diri individualnya. Kesulitan dalam memahami pelajaran tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti beratnya beban pelajaran, keadaan belajar yang kurang kondusif dan lain-lain. Ketika membicarakan faktor eksternal kesulitan belajar maka pembahasannya akan sangat kompleks. Karena dari segmen ini siswa yang memiliki kualitas individual baik bisa mengalami drop atau masalah jika lingkungannya tak mendukung. Misalnya siswa pintar yang kurang mendapat fasilitas sehingga kualitas belajarnya pun tak maksimal. Cara Mengatasi Kesulitan Belajar Guru memang menjadi pembimbing utama siswa ketika berada di sekolahan. Menjadi guru berarti juga harus mampu mendidik siswa dari berbagai latar belakang. Faktor penyebab kesulitan belajar peserta didik memang dapat diamati dengan beberapa gejala yang ada. Sebagai seorang guru tentunya dapat mengupayakan dengan beberapa cara mengatasi seperti di bawah ini Tempat Duduk Siswa Kesulitan untuk melihat maupun mendengar yang dialami oleh siswa dapat mempengaruhi proses belajar. Maka dari itu cara mengatasinya dapat dilakukan dengan memindahkan tempat duduknya di bagian depan. Dengan begitu siswa akan lebih jelas dalam melihat papan tulis dan lebih jelas mendengar informasi belajar yang disampaikan semua oleh guru. Gangguan Kesehatan Cara mengatasi kesulitan belajar siswa yang mengalami gangguan kesehatan ialah dengan menyuruhnya beristirahat di rumah. Namun tetap disertai dengan pemberian bimbingan dan bahan pengajaran dari orang tua ataupun anggota keluarga lainnya. Baca juga Dampak Positif dan Negatif Konflik Sosial Terlengkap Program Remedial Cara mengatasi kesulitan belajar pada siswa yang tidak dapat memperoleh tujuan belajar karena kelainan internal. Maka dapat diatasi dengan menggunakan program remedial. Program ini dapat dijalankan dengan beberapa teknik seperti memberikan siswa pekerjaan atau tugas tertentu, mengulang pelajaran yang belum dikuasi siswa, dan sebagainya. Bantuan Alat dan Media Peraga Alat peraga dan media belajar dapat menjadi salah satu cara mengatasi kesulitan belajar siswa untuk memahami materi pelajaran yang diberikan. Hal ini dikarenakan gangguan belajar pada peserta didik dapat disebabkan oleh sifat materi pelajaran yang abstrak. Maka dari itu siswa lebih sulit untuk memahaminya. Suasana Belajar Menyenangkan Cara mengatasi kesulitan belajar peserta didik dapat dilakukan dengan mengubah suasana belajar menjadi lebih menyenangkan dan lebih kondusif. Maka dari itu siswa akan lebih cepat menerima pelajaran karena suasana belajarnya lebih menyenangkan dan nyaman. Motivasi Orang Tua di Rumah Kesulitan belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Untuk itu sebagai orang tua tentunya harus mengetahui cara mengatasinya. Orang tua tersebut pada dasarnya memiliki peran yang sangat penting kepada anak. Maka dari itu orang tua harus memberikan perhatian dan motivasi intrinsik ekstrinsik sehingga kemampuan anak dalam mencerna pelajaran dapat menghasilkan nilai yang memuaskan. Selain itu kesehatan tubuh pada anak juga harus diperhatikan oleh orang tua. Seperti memberikan minuman dan makanan yang bergizi serta sumplemen yang cukup dalam pembangunan tubuh. Sekian penjelasan mengenai faktor penyebab kesulitan belajar siswa dan cara mengatasi kesulitan belajar pada siswa terlengkap. Pengertian kesulitan belajar adalah sebuah indikasi yang terlihat pada peserta didik dimana prestasi belajarnya menjadi di bawah norma atau lebih rendah dibandingkan ketetapan yang ada. Semoga artikel ini dapat bemanfaat dan terima kasih telah berkunjung di blog ini. - Meski telah berusaha keras, banyak anak-anak merasa sulit menerima pelajaran di sekolah sehingga mempengaruhi nilai akademis mereka. Hal tersebut bisa menjadi tanda bahwa sang buah hati mengalami learning disorder atau gangguan belajar membuat seorang anak mengalami kesulitan dalam satu atau lebih bidang pembelajaran. Baca juga 5 Ciri Anak Mengalami Gangguan Belajar Gangguan belajar bukan berarti tanda bahwa anak tersebut bodoh atau malas penasihat pendidikan Monica Mandell, gangguan belajar adalah gangguan proses psikologis yang terlibat dalam pembelajaran. “Ini dapat memengaruhi cara seseorang belajar cara membaca, menulis, melakukan matematika, atau proses belajar lainnya,” ucap dia, dilansir dari Healthline. Jenis gangguan belajar Menurut psikolog anak Jessica Myszak, ada tiga jenis gangguan belajar yang kerap terjadi pada anak-anak. Gangguan tersebut antara lain 1. Disleksia Gangguan ini membuat anak kesulitan dalam membaca kata-kata secara akurat. 2. Disgrafia Meskipun begitu, sampai saat ini para ahli belum mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan gangguan belajar ini terjadi pada anak. Apa saja jenis gangguan belajar pada anak? Ada banyak tipe dan jenis gangguan belajar yang bisa dialami oleh anak, berikut adalah beberapa gangguan yang sangat sering dialami, yaitu Gangguan belajar dalam membaca disleksia Melansir dari Healthy Children, gangguan kemampuan membaca adalah salah satu gangguan belajar yang paling umum dimiliki anak. Anak yang memiliki masalah dengan kemampuan membaca bisa membayangkan huruf, tapi kesulitan dalam menggabungkan kata dengan suara berbeda. Sebagian besar gangguan belajar dalam hal membaca berhubungan dengan kesulitan dalam mengenali kata dasar dan memahami buku bacaan. Disleksia merupakan salah satu bentuk gangguan belajar dalam hal kemampuan membaca dan menulis. Disleksia adalah kesulitan belajar pada anak yang menyebabkan mereka susah untuk menulis, membaca, dan mengeja. Beberapa gejala umum yang dialami oleh anak yang memiliki disleksia adalah susah untuk memproses serta mengingat hal-hal baru, sulit untuk melafalkan kata-kata baru, termasuk perkembangan bahasa balita dalam mempelajari bahasa asing. Ciri-ciri anak mengalami disleksia Mengutip dari Mayo Clinic, ada beberapa ciri anak mengalami disleksia sesuai usia. Untuk anak di bawah tiga tahun yaitu Agak susah melafalkan sesuatu Lambat berbicara Sulit mengingat hal-hal dari film atau sesuatu yang ia sukai Mengalami kesulitan untuk belajar huruf-huruf dasar alfabet, sulit membedakan atau mengenali warna Sulit membedakan kata-kata yang serupa, atau bahkan huruf yang serupa seperti b dan d Jika gangguan belajar terjadi pada anak usia sekolah, kemungkinan tanda-tanda disleksia adalah Sulit mengingat nomor yang lebih dari satu angka Anak akan sulit membaca, mengeja, dan menulis Anak akan mengalami kesulitan dalam mempelajari bahasa asing Sulit mengikuti arah; kanan maupun kiri Bila mengerjakan sesuatu, khususnya PR, akan kurang rapi tulisan atau polanya Sulit untuk menemukan kata untuk menjawab pertanyaan orang lain Sulit membedakan huruf atau kata Jika gangguan belajar terjadi pada remaja atau orang yang lebih dewasa, kemungkinan tanda-tanda disleksia adalah Kesulitan untuk mengucapkan apa yang dibaca Sering salah mengucapkan nama atau kata-kata, menggunakan kata yang kurang tepat Kesulitan memahami sebuah tulisan atau cerita Kesulitan untuk meringkas cerita Kesulitan untuk belajar bahasa asing Kesulitan untuk menghafal Kesulitan untuk menceritakan kembali suau kisah atau kejadian Keparahan kondisi berbeda pada setiap anak, tetapi kondisinya akan menjadi lebih jelas saat anak sudah mulai belajar membaca. Latihan untuk membantu anak disleksia Ada beberapa latihan yang bisa dilakukan di rumah untuk membantu anak gangguan belajar dalam hal membaca atau disleksia, yaitu Menggunakan balok huruf Menyusun suatu kata dengan balok mainan warna-warni berbentuk huruf dapat membantu anak untuk menghubungkan suara dengan huruf. Untuk meningkatkan latihan si kecil, Anda bisa mengkategorikan warna yang berbeda untuk kelompok huruf hidup dan huruf konsonan, merah dan biru, misalnya. Selagi mereka menyusun kata, minta mereka untuk mengeja bunyi huruf-huruf tersebut, kemudian minta ia untuk mengatakan kata utuhnya dengan jelas setelah ia selesai menyusun kata. Baca, susun, tulis Dengan selembar kertas karton, buat tiga kolom Baca, susun, dan tulis. Kemudian, sediakan spidol dan balok huruf warna-warni. Tuliskan kosakata yang ingin Anda latih di kolom Baca dan minta anak Anda untuk melihat huruf-huruf pembentuk kata tersebut. Kemudian, si kecil akan menyusun kata tersebut di kolom susun menggunakan balok huruf. Terakhir, minta ia untuk coba menuliskan kata tersebut di kolom tulis sambil membacakannya dengan lantang. Buat dinding kosakata Untuk kata-kata yang sering terlihat atau dipakai dalam sebuah kalimat utuh, misalnya “saya”, “di”, “ke”, “dari”, cetaklah kata-kata ini dalam ukuran besar dan berwarna-warni. Kemudian tempelkan dalam urutan alfabetik di dinding kamar anak Anda. Membantu mengenali sejumlah kosakata dapat membantu perkembangan kognitif anak. Gangguan kemampuan menulis disgrafia Gangguan belajar dalam hal kemampuan menulis hampir sama dengan membaca. Hal yang membedakan, anak kesulitan menyusun kalimat, mengatur paragraf, menggunakan tata bahasa, tanda baca, dan ejaan yang benar dalam bentuk tulisan. Bila anak memiliki masalah lisan atau pengucapan, kemungkinan besar bisa mengalami masalah dalam kemampuan menulis dan matematika atau menghitung. Gangguan ini berhubungan dengan ADHD atau gangguan perilaku yang terjadi pada anak. Mereka juga mengalami kesulitan dalam membuat tulisan yang baik dan benar. Terkadang tulisannya tidak dapat dibaca karena kurang jelas. Dysgraphia, diketahui sebagai kesulitan untuk menulis. Seorang anak yang mengalami hal ini, bahkan akan susah untuk memegang pensil atau pulpen untuk menulis. Tanda lain yang terlihat dari gangguan belajar dalam kemampuan menulis yaitu Anak menunjukkan ketidaksukaannya terhadap kegiatan menggambar atau menulis. Sulit untuk menulis kalimat dalam bentuk yang baik dan benar. Anda bisa konsultasi ke dokter atau psikolog untuk penanganan yang tepat. Cara melatih anak dengan kondisi disgrafia Ada beberapa cara untuk melatih anak yang memiliki kondisi disgrafia atau gangguan belajar dalam menulis, yaitu Menjalani terapi Dilansir dari laman Mayo Clinic, terapi sangat bermanfaat untuk anak yang mengalami kesulitan belajar. Untuk anak yang memiliki disgrafia dan saat di sekolah ia butuh ujian tulis, beri terapi untuk meningkatkan koordinasi tangan dan matanya. Anda bisa melatih anak dengan membuat catatan di laptop sambil belajar mengetik dengan baik. Menggunakan obat sesuai rekomendasi dokter Obat digunakan ketika dokter melihat anak mengalami depresi atau kecemasan berat karena masalah gangguan belajar. Obat-obatan ini digunakan untuk anak yang mengalami hiperaktif untuk meningkatkan kemampuan anak berkonsentrasi di rumah. Mengubah kebiasaan Selain dengan menggunakan obat-obatan yang diresepkan dokter, Anda juga bisa mengubah kebiasaan. Beberapa perubahan yang bisa Anda lakukan, seperti mengubah pola dan jadwal makan balita, konsumsi vitamin, melatih gerak mata, dan menggunakan perangkat elektronik untuk membantu anak menulis dan membaca. Gangguan kemampuan menghitung diskalkulia Kesulitan belajar dalam hal menghitung ditandai dengan anak sering membuat kesalahan untuk matematika dasar. Sebagai contoh, anak kesulitan saat mengerjakan kolom yang tidak sejajar untuk penambahan atau pembagian. Kesulitan untuk menghitung pertambahan atau pengurangan sederhana dan mengingat angka. Dalam istilah medis, gangguan menghitung disebut dengan diskalkulia. Diskalkulia adalah ketidakmampuan seorang anak dalam hal menghitung. Tanda diskalkulia akan berbeda-beda pada setiap orang, tetapi sebagian besar anak yang dyscalculia tidak dapat mengenali angka. Ketika tumbuh dewasa, mereka akan susah untuk melakukan perhitungan yang sederhana bahkan susah untuk mengingat angka, sehingg anak mengalami gangguan belajar. Latihan untuk membantu kemampuan berhitung Menangani anak dengan diskalkulia bukanlah hal mudah. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi dari ahli yang berguna untuk membantu pemahaman anak dengan diskalkulia Buatlah rencana belajar yang dirancang khusus Buatlah game atau permainan pembelajaran berbasis matematika Sering-sering mengajak anak belajar matematikan bahkan dari yang paling sederhana Cara lainnya yang bisa diterapkan untuk membantu anak dengan diskalkulia Biarkan anak berhitung menggunakan tangan atau coret-coretan di kertas Gunakan kertas atau buku bergaris. Ini membantu untuk menjaga agar kolom dan angka tetap di garis yang benar. Gunakan musik saat belajar matematika. Cari guru les matematika yang bisa membantu. Gambar permasalahan matematika. Bermain game yang ada hubungannya dengan matematika. Meski terasa sulit, jangan mudah menyerah agar si kecil bisa mengikuti pelajaran matematika secara perlahan. Gangguan kemampuan motorik dispraksia Gangguan keterampilan motorik didiagnosis ketika anak mengalami masalah gangguan tumbuh kembang anak secara signifikan, sampai mengganggu kegiatan sehari-hari. Gangguan keterampilan motorik ditandai dengan koordinasi antar anggota tubuh tidak berjalan dengan baik. Di usia remaja, anak dengan gangguan ini tidak mahir dalam mata pelajaran olahraga. Salah satu gangguan motorik yang sering dijumpai yaitu dispraksia dyspraxia. Dispraksia adalah gangguan yang terjadi pada koordinasi motorik anak, seperti koordinasi gerakan tangan atau kaki. Berikut beberapa tanda dispraksi pada usia tiga tahun hingga usia sekolah. Gangguan belajar dalam kemampuan motorik pada anak usia tiga tahun Kesulitan menggunakan alat makan dan lebih suka menggunakan tangan. Tidak bisa naik sepeda roda tiga atau bermain dengan bola. Terlambat dalam mampu menggunakan toilet. Tidak menyukai puzzle dan mainan yang menyusun lainnya. Anak terlambat bicara hingga usia tiga tahun. Dispraksia pada usia sebelum sekolah hingga sekolah dasar Sering menabrak orang atau benda. Kesulitan untuk melompat. Terlambat dalam menggunakan tangan yang dominan. Kesulitan menggunakan alat tulis. Kesulitan menutup dan membuka kancing. Kesulitan mengucapkan kata-kata Kesulitan berinteraksi dengan anak lainnya Ciri dispraksia pada usia sekolah menengah SMP dan SMA Menghindari pelajaran olahraga. Kesulitan berolahraga. Kesulitan mengikuti perintah yang memerlukan koordinasi mata dan tangan. Kesulitan mengikuti instruksi dan mengingatnya. Tidak dapat berdiri dalam waktu yang lama. Sangat mudah lupa dan sering kehilangan banyak benda. Kesulitan memahami bahasa non-verbal dari orang lain. Beberapa gejala gangguan belajar jenis ini yaitu anak menjadi sensitif terhadap cahaya, rasa, atau bau, sulit untuk menggerakkan berbagai indera tubuhnya. Cara membantu anak dengan kondisi dispraksia Gangguan belajar dalam koordinasi gerak tubuh ini sudah dapat diamati gejalanya sejak anak berusia 3 tahun, tapi sebagian besar kasusnya mendapat diagnosis resmi pada usia di atas lima tahun. Dokter juga mungkin akan memeriksa kondisi penyakit saraf lainnya untuk memastikan gangguan koordinasi tubuh anak memang disebabkan oleh dispraksia. Jika seorang anak sudah diketahui mengalami dispraksia, maka terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantunya beraktivitas. Antara lain Terapi okupasi untuk meningkatkan kemampuan beraktivitas, seperti menggunakan alat dan menulis Terapi bicara untuk melatih kemampuan anak berkomunikasi dengan lebih jelas. Terapi motor perceptual untuk meningkatkan kemampuan bahasa, visual, gerakan serta mendengarkan dan memahami. Selain terapi bersama dokter, beberapa cara yang dapat Anda lakukan di rumah untuk membantu anak dengan dispraksia adalah Mendorong anak aktif bergerak, dengan cara bermain atau olahraga ringan seperti berenang. Bermain puzzle untuk membantu kemampuan persepsi visual dan spasial anak. Mendorong anak untuk aktif menulis dan menggambar dengan alat tulis seperti pulpen, spidol dan pensil warna. Anda juga bisa mengajak anak bermain lempar bola untuk membantu koordinasi mata dengan tangan dari gangguan belajar. Kesulitan belajar adalah suatu bentuk gangguan dalam satu atau lebih dari faktor fisik dan psikis yang mendasar yang meliputi pemahaman atau penggunaan bahasa, lisan atau tulisan yang dengan sendirinya muncul sebagai kemampuan tidak sempurna untuk mendengarkan, berpikir, berbicara, membaca, menulis, atau membuat perhitungan matematikal, termasuk juga keadaan ekonomi, budaya, atau lingkungan yang tidak menguntungkan Betty dalam Nurjan, 2016, hlm. 162. Seorang anak yang nilainya jelek belum tentu mengalami kesulitan belajar. Dalam suatu situasi pendidikan yang terbatas atau buruk, misalnya, anak itu berarti mempunyai “lingkungan yang tidak menguntungkan”. Hal yang sama bisa dikatakan tentang seorang anak yang hidup dalam kondisi di bawah standar seperti kurang gizi dan tidak mendapat dukungan pendidikan. Kesulitan belajar atau learning disabilities adalah salah satu istilah yang mewadahi berbagai jenis kesulitan yang dialami anak terutama yang berkaitan dengan masalah akademis, kesulitan bidang akademik di sekolah yang sangat spesifik yaitu kesulitan dalam satu jenis atau bidang akademik seperti Kesulitan berhitung diskalkulia, kesulitan membaca disleksia, kesulitan menulis disgraphia, kesulitan berbahasa dysphasia, kesulitan tidak terampil dispraksia, dsb Ginitasasi dalam Asrori, 2020, hlm. 94. Dengan kata lain, kesulitan belajar dapat pula diartikan sebagai salah satu bentuk dari anak berkebutuhan khusus yang ditandai dengan adanya kesulitan untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan dengan mengikuti pembelajaran konvensional. Sementara itu The National Join Committee for Learning Disabilities NJCLD, mengartikan kesulitan belajar menunjuk pada sekelompok kesulitan yang dimanifestasikan dalam bentuk kesulitan yang nyata dalam kemahiran dan penggunaan kemampuan mendengarkan, bercakap-cakap, membaca, menulis, menalar, atau kemampuan dalam bidang studi tertentu Asrori, 2020, hlm. 94. Jenis-Jenis Kesulitan Belajar Menurut Mulyadi dalam Asrori, 2020, hlm. 94, kesulitan belajar mempunyai jenis dan macam amat banyak dan luas yang di antaranya adalah sebagai berikut. Learning disorder, adalah keadaan di mana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Dengan demikian, hasil belajar yang dicapai akan lebih rendah dari potensi yang dimiliki. Learning disabilities ketidakmampuan belajar, adalah ketidakmampuan seseorang yang mengacu kepada gejala di mana seseorang tidak mampu belajar menghindari belajar sehingga hasil belajarnya di bawah potensi intelektualnya. Learning disfunction ketidakfungsian belajar, adalah menunjukkan gejala di mana proses belajar tidak berfungsi dengan baik meskipun pada dasarnya tidak ada tanda-tanda subnormalitas mental, gangguan alat indera atau gangguan psikologis lainnya. Under achiever, adalah mengacu pada seseorang yang memiliki tingkat potensi intelektual di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. Slow learner, adalah seseorang yang lambat dalam proses belajarnya sehingga membutuhkan waktu dibandingkan seseorang yang lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama. Diagnosis Kesulitan Belajar Diagnosis kesulitan belajar adalah keputusan penentuan mengenai hasil dari pengolahan data Nurjan, 2016, hlm. 199. Tentu saja keputusan yang diambil itu setelah dilakukan analisis terhadap data yang diolah. Selain itu, diagnosis kesulitan belajar juga dapat berupa hal-hal sebagai berikut. Keputusan mengenai jenis kesulitan belajar anak didik yaitu berat dan ringannya tingkat kesulitan yang dirasakan anak didik. Keputusan mengenai faktor-faktor yang ikut menjadi sumber penyebab kesulitan belajar anak didik. Keputusan mengenai faktor utama yang menjadi sumber penyebab kesulitan belajar anak didik. Oleh karena diagnosis merupakan penentuan jenis penyakit dengan meneliti memeriksa gejala-gejalanya atau proses pemeriksaan terhadap hal yang dipandang tidak beres, maka agar akurasi keputusan yang diambil tidak keliru tentu saja diperlukan kecermatan dan ketelitian yang tinggi. Untuk mendapatkan hasil yang meyakinkan itu sebaiknya minta bantuan tenaga ahli dalam bidang keahlian mereka masing-masing yang meliputi Dokter, untuk mengetahui kesehatan anak. Psikolog, untuk mengetahui tingkat IQ anak. Psikiater, untuk mengetahui kejiwaan anak. Sosiolog, untuk mengetahui kelainan sosial yang mungkin dialami oleh anak. Guru kelas, untuk mengetahui perkembangan belajar anak selama di sekolah. Orang tua anak, untuk mengetahui kebiasaan anak di rumah. Namun demikian dalam praktiknya, tidak semua ahli di atas selalu harus digunakan secara bersama-sama dalam setiap proses diagnosis. Bantuan diperlukan tergantung pada kebutuhan dan tentu saja kemampuan yang tersedia di sekolah. Prosedur Diagnosis Kesulitan Belajar Dalam melakukan diagnosis diperlukan adanya prosedur yang terdiri atas langkah-langkah tertentu yang diorientasikan pada ditemukannya kesulitan belajar jenis tertentu yang dialami siswa. Prosedur seperti ini dikenal sebagai “diagnostik” kesulitan belajar. Banyak langkah-langkah diagnostik yang dapat ditempuh guru, antara lain yang cukup terkenal adalah prosedur Weener & Senf 1982 dalam Nurjan, 2016, hlm. 200 sebagai berikut. Melakukan observasi kelas untuk melihat perilaku menyimpang siswa/siswi ketika mengikuti pelajaran. Memeriksa penglihatan dan pendengaran siswa/siswi khususnya yang diduga mengalami kesulitan belajar. Mewawancarai orang tua atau wali siswa/siswi untuk mengetahui hal ihwal keluarga yang mungkin menimbulkan kesulitan belajar. Memberikan tes diagnostik bidang kecakapan tertentu untuk hakikat kesulitan belajar yang dialami siswa/siswi. Memberikan tes kemampuan intelegensi IQ khususnya kepada siswa/siswi yang diduga mengalami kesulitan belajar. Secara umum, langkah-langkah tersebut dapat dilakukan dengan mudah oleh guru kecuali langkah ke-5 tes IQ. Untuk keperluan tes IQ, guru dan orang tua siswa dapat berhubungan dengan klinik psikologi. Cara Mengatasi Kesulitan Belajar Psikologi behavioral memberikan sumbangan teori-teori penting untuk mengajar anak berkesulitan belajar. Pusat perhatian teori-teori ini terutama pada tugas-tugas yang diajarkan dan analisis perilaku yang dibutuhkan untuk mempelajari tugas-tugas tersebut. Pembelajaran yang bertolak dari teori ini kadang-kadang disebut pembelajaran langsung direct instruction, tetapi ada pula yang menyebut belajar tuntas mastery learning, pengajaran terarah directed teaching, analisis tugas task analysis, atau pengajaran keterampilan berurutan sequential skills teaching. Suatu rekomendasi yang didasarkan atas teori behavioral adalah bahwa guru hendaknya lebih memusatkan perhatian pada keterampilan-keterampilan akademik yang diperlukan oleh anak dari pada memusatkan pada kekurangan yang menghambat anak untuk belajar Nurjan, 2016, hlm. 174. Apabila siswa/siswi yang mengalami kesulitan belajar itu ber-IQ jauh di bawah normal tuna grahita, orang tua hendaknya mengirimkan siswa tersebut ke lembaga pendidikan khusus anak-anak tuna grahita sekolah luar biasa, karena lembaga/sekolah biasa tidak menyediakan tenaga pendidik dan kemudahan belajar khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Telah banyak ahli yang mengemukakan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar dengan sudut pandang mereka masing-masing. Salah satu di antaranya adalah menurut Syah dalam Asrori, 2020, hlm. 95, yang berpendapat bahwa faktor internal yang menyebabkan kesulitan belajar meliputi gangguan atau ketidakmampuan psiko-fisik peserta didik seperti Bersifat kognitif ranah cipta, yaitu antara lain rendahnya kapasitas intelektual atau intelegensi peserta didik. Bersifat afektif ranah rasa, yaitu meliputi labilnya emosi, minat dan sikap peserta didik. Bersifat psikomotorik, yaitu terganggunya alat-alat indera penglihatan dan pendengaran mata dan telinga. Sementara itu faktor eksternal yang dapat menyebabkan kesulitan belajar siswa meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar peserta didik. Faktor ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu Lingkungan sekolah, contohnya kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru serta alat belajar yang berkualitas rendah. Lingkungan keluarga, contohnya ketidakharmonisan hubungan antara ayah dan ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga. Lingkungan masyarakat, contohnya wilayah kumuh dan teman sepermainan Syah dalam Asrori, 2020, hlm. 95. Indikator Kesulitan Belajar Indikator Kesulitan Belajar Siswa yang mengalami kesulitan belajar adalah siswa yang tidak dapat belajar secara wajar karena adanya suatu gangguan dan hambatan yang dialami sehingga tidak dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Arifin, 2016, hlm. 306 mengemukakan beberapa indikator untuk menentukan kesulitan belajar siswa yang di antaranya adalah sebagai berikut. Peserta didik tidak dapat menguasai materi pelajaran sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Peserta didik memperoleh peringkat hasil belajar yang rendah dibandingkan dengan peserta didik lainnya dalam satu kelompok. Peserta didik tidak dapat mencapai prestasi belajar sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Peserta didik tidak dapat menunjukkan kepribadian yang baik, seperti kurang sopan, membandel, dan tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Sementara itu Sugihartono, 2012, hlm. 154 mengemukakan ciri-ciri gejala, atau indikator siswa yang mengalami kesulitan belajar adalah sebagai berikut. Prestasi belajar rendah artinya skor yang diperoleh di bawah skor rata-rata kelompoknya. Usaha yang dilakukan dalam kegiatan belajar tidak sebanding dengan hasil yang dicapai. Lamban dalam mengerjakan tugas dan lambat dalam menyelesaikan atau menyerahkan tugas. Sikap acuh dalam mengikuti pelajaran dan sikap kurang wajar lainya. Menunjukkan perilaku menyimpang dari perilaku temanya yang seusia, misalnya suka membolos, enggan mengerjakan tugas, tidak dapat kerja sama dengan temanya, terisolir, tidak dapat konsentrasi,tidak punya semangat dan sebagainya. Emosional, misalnya mudah tersinggung, mudah marah, pemurung merasa rendah diri, dan sebagainya. Referensi Arifin, Z. 2016. Evaluasi pembelajaran. Bandung Remaja Rosdakarya. Asrori. 2020. Psikologi pendidikan pendekatan multidisipliner. Banyumas Pena Persada. Nurjan, Syarifan. 2016. Psikologi Belajar. Ponorogo Wade Group. Sugihartono. 2012. Psikologi pendidikan. Yogyakarta UNY Press.

faktor penyebab kesulitan belajar dan cara mengatasinya